Menangis

by 11.07 0 komentar
Pernahkah anda menangis? Kalau iya, apa yang biasa membuat anda menangis? Apakah menangis itu salah? Apakah menangis itu dosa? Saya rasa tidak. Karena menangis adalah salah satu ekspresi jiwa seseorang saat dirinya sedih, bahagia, terharu, atau sakit. Tapi bagaimana menurut anda ketika melihat seseorang menangis terlalu sering?

Salah satu dari sekian banyak orang yang mempunyai gudang air mata itu mungkin adalah aku. Aku akan dengan mudah bisa meneteskan bermililiter air mata saat membaca sebuah novel roman picisan, saat menulis, saat melihat orang berpeluk bahagia setelah sekian lama berpisah, saat melihat sebuah drama realita seperti termehek-mehek yang sudah terbukti hanya sebuah kisah yang direkayasa karena ada skenario dan sutradaranya, saat menonton acara Tolong di RCTI, saat melihat Antasari dan Susnaduadjidi, saat membaca koran, saat melihat gambar menyedihkan, saat mendengar teman curhat, saat membaca kisah nyata ataupun fiksi yang ditulis oleh teman-teman kompasianers atau sekedar saat membaca puisi. Ya itulah aku.
Kadang aku berfikir, apakah setiap orang sama sepertiku yang dengan mudahnya mengeluarkan air mata, tanpa rencana? Dan ternyata tidak. Saat nonton film My Name is Khan, I’am Not Terorist aku bisa menghabiskan sepuluh lembar tissu namun teman di sebelahku berkata,”filmnya bikin ngantuk ya?” Ah, aku benar-benar tidak mengerti kenapa sesuatu yang sangat mengharukan bisa membuatnya ngantuk? Aku atau dia yang salah?
Seperti sore ini misalnya, ketika membaca tulisan salah seorang sahabat tentang pengalamannya di ruang operasi. Yang sebelumnya tak sedikit pun aku mendengar kalau dia sedang sakit, sungguh kaget dan merasa sangat sedih mengetahui hal itu. Sesuatu yang bisa dikatakan sangat terlambat jika aku menganggapnya sahabat. Sungguh aku sangat menyesal tidak mengetahui ini sebelumnya, maafkan aku . Berharap kau segera pulih, I love u. Sejak paragraf pertama mataku mulai berkaca, dan di paragraf berikutnya air mataku sudah tak mampu lagi kubendung. Mengalir deras dan terisak.
Dan sesaat kemudian kubaca ? bahwa ayahandanya mengalami kecelakaan, dia yang ada di Dubai saat ini sedang kebingungan mencari tiket pulang. Membayangkan posisi Om Ali saat ini, aku menjadi ketakutan sendiri dan lagi-lagi aku menangis. Doaku semoga Ayah Om Ali diberikan keselamatan dan kekuatan oleh yang Maha Kuat. Dan Om Ali diberikan ketabahan, kesabaran sehingga dia mampu melewati ini semua dengan baik, tidak panik.

Bengs

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar